Dalam mencari solusi masalah kesehatan tidak selalu solusinya harus mengonsumsi obat. Sekalipun itu perlu mengonsumsi obat terlebih dahulu harus dicari penyebab pastinya. Konsultasi medis betujuan untuk mencari penyebab mengenai masalah kesehatan yang dialami dan antara pemberi maupun penerima jasa layanan kesehatan bersama-sama menentukan penanganan dari masalah kesehatan yang dialami.
Hal utama yang perlu diperhatikan adalah penyebab gangguan kesehatan tersebut, Jadi artinya, jalan dari solusi terhadap masalah kesehatan belum tentu mesti diselesaikan dengan obat. Sekalipun memang perlu pakai obat, benar benar harus dicari penyebabnya.
Hindari untuk terlalu terburu-buru meminta diresepkan obat dan pastikan sumber masalah kesehatannya. Jadi Pasien maupun jasa layanan kesehatan perlu berpikir lebih bijak. Dan dalam memastikan sumber masalah kesehatannya tidaklah semata-mata melihat gejala yang muncul. Karena cara pengobatan yang rasional itu berawal dari masalah yang terjadi. Sampai sekarang mungkin kita pernah menerapkan bahkan masih menerapkan kebiasaan minum obat-obatan secara tidak rasional.
Ada kebiasaan yang tidak rasional dalam mengonsumsi obat yang harus dihindari agar tidak berdampak buruk bagi kesehatan tubuh
- Pertama; Pemberian beberapa obat sekaligus secara bersamaan atau disebut polifarmasi
- Kedua: Berlebihan dalam menggunakan antibiotik
- Ketiga: resep obat non generik diberikan yang tinggi
- Keempat: Sebetulnya tidak butuh injeksi tapi obat injeksi diberikan
- Kelima: Pemberian obat seperti vitamin atau suplemen sebetulnya tidak perlu tapi malah diberi obatnya.
Yang sering terjadi adalah antibiotik dan polifarmasi yang berlebihan. Contoh nyata dari seorang anak yang mengalami demam, pilek dan batuk, padahal itu adalah gejala, belum diketahui muara penyakitnya, tapi umumnya dengan kasus anak tersebut langsung diberi obat. Bahkan, ada yang memberikan antibiotik.
Kebanyakan penyakit demam, batuk dan pilek itu adalah karena infeksi virus. Dalam memerangi infeksi virus sebenarnya tegantung dari daya tahan tubuh. Maka dengan cukup istirahat, minum yang banyak sesuai anjuran, nantinya akan sembuh sendiri. Karena sebenarnya infeksi virus itu tidak ada obatnya. Demikian paparnya.
Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan, 86,1 persen dari masyarakat yang menyimpan obat tersebut mendapatkannya tak berdasarkan resep dokter, sungguh miris. Dan 35,2 persen masyrakat Indonesia untuk pengobatan sendiri menyimpan obat konvensional terlebih obat keras dan antibiotik,hal ini tentunya sangat disayangkan pula.