Berat badan ideal selain baik untuk kesehatan juga bisa menambah percaya diri seseorang dalam berpenampilan dan bergaul di masyarakat. Upaya menurunkan berat badan tidak akan berhasil jika seseorang masih melakukan kebiasaaan-kebiasaaan di bawah ini.
Sering begadang; Sebuah study menyatakan bahwa orang yang tidur dalam sehari kurang dari 4 jam, berpotensi menderita obesitas 73 persen lebih tinggi dibanding orang yang dalam sehari tidur 7 sampai 9 jam. Menurut penelitian di Amerika Serikat menyatakan, bahwa kurang tidur akan meningkatkan rasa lapar dan menurunkan hormon rasa kenyang. Kalau rasa lapar meningkat mendorong seseorang untuk makan dalam porsi banyak.
Kurang gerak; Banyak gerak, mampu memberi tambahan pembakaran energi dibanding bila anda banyak duduk di kursi. Bagi anda yang beraktivitas kesehariannya menghabiskan waktu di kursi menghadap komputer, Sebaiknya sambil bekerja sisihkan waktu untuk melakukan peregangan seperti, silang-silangkan kaki, ayun-ayunkan kaki dan tangan sambil duduk di kursi, setiap jamnya selingi 2 sampai 5 menit melakukan peregangan.
Menghindari susu; Minumlah segelas susu bebas lemak saat sarapan, siang harinya segelas yoghurt rendah lemak dan di sore harinya segelas susu bebas lemak. Wanita yang mengkonsumsi yoghurt bebas lemak, susu rendah lemak atau keju 3 sampai 4 kali sehari mampu mengusir 70 persen lemak dari tubuhnya. Kalsium dalam susu berperan sebagai tombol yang memerintahkan tubuh membakar kelebihan lemak di tubuh.
Libur berdiet; Orang yang disiplin menjalani program diet terbukti berhasil menurunkan badan. Dalam kondisi tertentu seperti pesta sebaiknya tidak memberi kesempatan untuk tergoda mengatakan ‘tak apalah sehari ini makan enak. Besok mau diet lagi’. Biasanya sekali berpikiran selalu begitu akan susah untuk kembali berdiet. Bagi yang sedang menjalani program diet tidak ada istilah libur diet karena itu akan menghambat program diet sehingga tidak akan sukses menurunkan berat badan.
Terlalu banyak mencicipi/icip-icip plus; Tak bisa dipungkiri bila melihat makanan di depan mata yang terlihat nikmat seperti pudding bersimbah saus coklat, atau cheesecake, membuat tergoda ingin mencicipi. Sebenarnya mencicipi bukan merupakan suatu kesalahan asal menicipinya satu gigitan kecil saja, supaya rasa penasaran terbayar.
Masih minum alkohol; Alkohol dapat meningkatkan kortisol yaitu hormon stress yang membantu penumpukan lemak pada perut. Alkohol pun bisa memperlambat proses metabolisme tubuh dengan menekan sistem saraf pusat.
Makan tidak di meja makan; Agar makan bisa dinikmati, usahakan selalu makan di meja makan. Makan sambil mengetik di komputer, nontonTV, atau sambil membaca buku, membuat anda tidak menikmati makanan anda. Sehingga mendorong anda untuk terus mengais makanan dalam jumlah yang banyak dan tak terkendali.
Mengonsumsi makanan asin dalam jumlah yang banyak; Makanan yang rasanya asin perlu dibatasi karena selain bisa mengakibatkan hipertensi, terlalu banyak makan asin akan membuat cairan tubuh tertahan, akibatnya berat badan anda tidak akan turun-turun.
Stress; Saat stress, hormon kortisol yang keluar akan merangsang nafsu makan sehingga memperlambat metabolisme dan meningkatkan penumpukan lemak di perut. Untuk itu sebaiknya relaksasi seperti, berjalan-jalan bersama teman, beryoga, tertawa bersama teman-teman, mendengarkan musik, semua hal itu bisa mereduksi stres. Biasakan melakukan hal itu setiap harinya minimal 10 hingga 15 menit.
Panik dan panik; Wajar halnya bila program diet baru lebih dari setengah jalan penurunan tubuh menjadi melambat dan malah jalan di tempat. Untuk itu tidak perlu panik karena bila melakukan hal yang sama setiap harinya akan membuat tubuh beradaptasi sehingga pembakaran lemak juga akan lebih lambat. Sebaiknya coba tingkatkan lagi aktivitas agar kalori kembali mudah dibakar, misalnya yang asalnya hanya berjalan kaki hari berikutnya coba berenang kemudian bersepeda selanjutnya sit up atau push up. Demikian artikel kebiasaan yang harus dihindari saat diet, semoga bermanfaat.